Berfokus
pada kegiatan transaksi bisnis lewat Internet aktifitas perdagangan.
Sederhananya adalah gambaran segala transaksi jual beli atau komersial
menggunakan internet. Untuk melakukan tentu membutuhkan perangkat seperti
smartphone, tablet, laptop atau Komputer. E-Commerce, dalam arti luas, adalah
penggunaan jaringan komputer untuk meningkatkan kinerja organisasi,
meningkatkan profitabilitas, memperoleh pangsa pasar, meningkatkan layanan pelanggan,
dan pengiriman produk secara cepat. ECommerce bukan sekedar memesan barang dari
katalog on-line. Tetapi melibatkan semua aspek interaksi elektronik organisasi
dengan perusahaan stakeholder, orang-orang yang menentukan masa depan
organisasi.
Perdagangan
elektronik termasuk kegiatan seperti mendirikan sebuah halaman Web untuk
mendukung hubungan investor atau berkomunikasi secara elektronik. Secara
singkat, e-commerce melibatkan penggunaan teknologi informasi untuk
meningkatkan komunikasi dan transaksi dengan seluruh pemangku kepentingan
organisasi. Stakeholder tersebut meliputi pelanggan, pemasok, pemerintah
regulator, lembaga keuangan, manajer, karyawan, dan masyarakat pada umumnya.
=) JENIS DAN MODEL E-COMMERCE
A. Business
to business (B2B) : Adalah
sistem komunikasi bisnis on-line antar pelaku bisnis, Dalam Business to
Business pada umumnya transaksi
dilakukan oleh para trading partners yang sudah saling kenal
dengan format data yang telah disepakati bersama Contoh Ecommerce Business to
business (B2B) :
a.
Trading partners
yang sudah diketahui dan
umumnya memiliki hubungan
(relationship) yang cukup lama. Informasi hanya
dipertukarkan dengan partner tersebut.
Dikarenakan sudah mengenal lawan
komunikasi, maka jenis informasi yang
dikirimkan dapat disusun sesuai
dengan kebutuhan dan kepercayaan (trust).
b.
Pertukaran data
(data exchange)
berlangsung berulang-ulang dan
secara berkala, misalnya setiap
hari, dengan format data
yang sudah disepakati bersama. Dengan
kata lain, servis
yang digunakan sudah tertentu.
Hal ini memudahkan pertukaran
data untuk dua entiti
yang menggunakan standar
yang sama.
c.
Model yang
umum digunakan adalah peer-topeer, dimana processing
intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.
B. Business
to consumer (B2C) : Merupakan mekanisme
toko on-line (electronic shopping
mall), yaitu transaksi antara e-merchant dengan
e-customer. Sedangkan dalam Business to Customer sifatnya terbuka untuk
publik, sehingga setiap
individu dapat mengaksesnya melalui suatu web server. dalam jenis e-commerce ini yang dilakukan
secara elektronik oleh suatu perusahaan yang kemudian menjual produk atau jasa
secara langsung ke para pembeli Pada umumnya, pelanggan dalam ecommerce B2C
hanya mengecer dan hanya menawarkan produk yang kualitasnya baik dan bagus
dengan harga yang relatif lebih murah dengan pelayanan yang baik agar mampu
meraih kesuksesan secara cepat.Jika anda pernah membeli dari suatu toko online
aktivitas tersebut termasuk dalam golongan ini. Contoh Ecommerce Business to
consumer (B2C) :
a.
Shopee sama
seperti Blibli.
b.
Lazada menyediakan fashion, aksesoris, kosmetik, dan
elektronik pribadi.
c.
Blibli seperti
Lazada, namun juga menjual perabotan, perlengkapan anak, peralatan olahraga
d.
Servis yang
diberikan bersifat umum (generic) dengan mekanisme
yang dapat digunakan oleh khalayak ramai. Sebagai contoh, karena sistem Web
sudah umum digunakan maka servis diberikan dengan menggunakan basis Web.
e.
Servis
diberikan berdasarkan permohonan
(on demand). Konsumer melakuka inisiatif
dan produser harus siap
memberikan respon sesuai
dengan permohonan.
C. Consumen
to Consumen (C2C) : Bisnis e-commerce selanjutnya yang akan kita bahas adalah C2C. E-commerce C2C
adalah tempat yang mana penjual UMKM akan memanfaatkan e-commerce sebagai
sarana untuk menjual barang ataupun jasa pada konsumen langsung C2C adalah transaksi
online antara dua individu.
Contohnya Ecommerce Consumer to consumer (C2C) :
a.)
Bukalapak ,Tokopedia , seperti Shopee, tetapi pembeli juga dapat
menemukan barang bekas di sini yang dinamakan barang Trip thrist
b.)
OLX :
Disini juga bisa menemukan barang bekas & menjual berbagai produk, mulai
dari keperluan pribadi hingga kendaraan dan perlatan rumah tangga.
D. Consumer-to-Business
(C2B) : Bisnis e-commerce ini
merupakan suatu sarana bagi seorang
konsumen untuk membuat penawaran barang atau jasa pada perusahaan. dimana konsumen atau pelanggan akan
memberitahukan apa yang mereka perlukan. Lalu, para pemasok akan saling
bersaing dalam menyediakan apa yang konsumennya diperlukan. misalnya, di priceline.com, dimana pelanggan menyebutkan produk
dan harga yang diinginkan, dan priceline mencoba
menemukan pemasok yang memenuhi kebutuhan tersebut. Contohnya Ecommerce
Consumer to consumer (C2B) :
a.) seorang
influencer yang menawarkan jasa promosi dan review-nya pada beberapa perusahaan
pun bagian dari transaksi e-commerce C2B
b.) Dropshiper yang membantu Seller mendapatkan custumer tanpa harus menyetok barang atau lokasi dropshipper
E. Business-to-Administration
(B2A) : Pada jenis Bisnis E-commerce
ini, pelaku bisnis menjual produk barang atau pun jasa dengan menjadikan
lembaga pemerintahan sebagai pasar. Transaksi yang dilakukan juga dalam bentuk
tender. Contoh sederhananya adalah kerjasama pihak swasta sebagai pihak ketiga,
seperti pembuatan aplikasi layanan pemerintah oleh perusahaan penyedia jasa
pembuatan website, aplikasi, atau hal lainnya.
F. Online
to Offline : Di zaman modern
sekarang ini, jenis e commerce satu ini sangat populer. Dimana dari pihak
seller melakukan kegiatan promosi, mencari pembeli, dan menyediakan produk
dengan memanfaatkan jaringan online sebagai media. Namun pembeli memiliki
option untuk dapat belanja langsung di toko offline.
=) Kelebihan
& Kekurangan E-Commerce
Kelebihan
E-Commerce
Salah satu dari kelebihan E-commerce adalah anda
bisa dengan mudah dan juga cepat dalam menembangkan bisnis, karena biaya yang
harus anda keluarkan tidak sebanyak bila anda membangun toko offline. Selain
itu, tingkat kepraktisan yang ditawarkan oleh E-commerce pun mampu membuat
beberapa konsumen lebih memilih untuk melakukan belanja online.
- 2.
Tidak Perlu
Toko Fisik
Untuk bisa menjual produk barang atau jasa
secara online, kita tidak perlu membangun ataupun menyewa toko fisik. Hal ini
mampu mengurangi adanya biaya sewa serta biaya tenaga kerja penjaga toko. Hal
inilah yang menjadi alasan kenapa barang atau jasa yang dijual secara online di
e-commerce sering mempunyai harga yang lebih murah daripada toko. Satu
keuntungan besar lainnya adalah kemudahan yang ditawarkannya. Seorang pelanggan
dapat berbelanja 24 × 7. Situs web berfungsi setiap saat, tidak memiliki jam
kerja seperti toko.
- 3.
Pengiriman
barang Lebih cepat
Ini menyediakan pengiriman barang cepat dengan
sedikit usaha di pihak pelanggan. Keluhan pelanggan juga ditangani dengan
cepat. Ini juga menghemat waktu, tenaga dan tenaga bagi konsumen dan
perusahaan. Perdagangan elektronik juga memungkinkan pelanggan dan bisnis untuk
berhubungan secara langsung, tanpa perantara. Ini memungkinkan komunikasi dan
transaksi yang cepat. Ini juga memberikan sentuhan pribadi yang berharga.
Kekurangan E-Commerce
Kekurangan lain dari e-commerce adalah
tingginya persaingan antar toko, baik itu berupa harga produk ataupun yang
lainnya. Hal ini sebenarnya baik untuk pelanggan, namun bisa jadi juga
merugikan untuk para penjual. Karena mudah untuk mencari barang ataupun jasa
yang dicari, maka setiap penjual juga bisa dengan mudah membandingkannya pada
barang atau jasa lain yang ditawarkan toko. Sehingga, nantinya hal ini akan
membuat persaingan yang ketat, sehingga penjual pun tidak memperoleh untuk yang
besar.
Kekurangan e-commerce yang merupakan karena
adanya implikasi dari poin pertama adalah mempunyai resiko yang cukup besar.
Terutama jika melalui website e-commerce yang tidak menjamin suatu keamanan,
seperti Whatsapp, Facebook, Instagram, dll.
Hal ini juga bisa diminimalisir dengan
melakukan belanja pada perusahaan yang memang menawarkan tingkat keamanan
belanja di beberapa marketplace, seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, dll.
Selain itu, masih ada resiko lain berupa pencurian data pribadi sampai
pencurian kartu kredit. Kunci dari berbelanja ini adalah harus selalu
hati-hati.
ada juga masalah pemenuhan. Bahkan setelah
pesanan dilakukan, mungkin ada masalah dengan pengepakan, pengiriman, dll. Hal
ini membuat pelanggan tidak senang dan tidak puas.
- 4.
Tidak Bisa
Melihat Barang
Belanja
Online akan membuat pelanggan tidak bisa melihat barang produk atau jasa secara
langsung. Itulah kenapa ada beberapa pelanggan yang tidak mempunyai jual beli
di e-commerce. Walaupun sudah ada sistem rating ataupun pemberian testimoni,
namun beberapa orang masih merasa bahwa hal ini tidak mampu menjamin barang
ataupun jasa yang akan diperoleh mempunyai kualitas yang sama seperti yang
sudah dijanjikan.
1.
Pltafrom
Marketplace E-Commerce :
·
Shopee
Shopee adalah
marketplace asal Singapura yang sejak 2015 mulai mengekspansi pasar Asia
Tenggara, termasuk Indonesia. Setelah empat tahun sejak ekspansi Shopee
berhasil menjadi marketplace terbesar ketiga di Indonesia. Meskipun bisa
dikatakan masih bau kencur apabila dibandingkan, dengan e commerce yang ada
sebelumnya. Namun platform satu ini tidak bisa disepelekan. Dengan beragam
promosi menarik mulai dari gratis ongkir, flash sale, cashback, hingga undian. Marketplace
yang berada di bawah SEA Group ini mampu merebut perhatian konsumen Indonesia
dengan kampanye-kampanye kreatifnya yang melibatkan selebritas internasional
seperti Blackpink.
·
Lazada
Lazada
sepertinya mulai kesulitan menghadapi persaingan dengan marketplace lainnya.
Awal di Tahun 2018 Lazada adalah marketplace dengan pengunjung terbanyak.
Ditahun 2019 Lazada hanya mampu menduduki peringkat keempat dengan jumlah
pengunjung sebanyak 52.044.500 per bulan.
·
Tokopedia
Tokopedia
adalah marketplace yang didirikan oleh William Tanuwijaya pada Februari 2009. Tokopedia
juga termasuk menjadi salah satu startup unicorn Indonesia. Artinya valuasi
marketplace ini sudah mencapai lebih dari 1 milyar dollar Amerika. Tidak hanya
itu, Tokopedia berhasil mendapatkan
predikat marketplace terbesar di Indonesia dengan jumlah kunjungan per bulan
mencapai 137.200.900.
1. =) Lingkungan
Teknologi E-Commerce :
Di samping
berbagai standar yang digunakan di Intenet, e-commerce juga menggunakan standar
yang digunakan sendiri, umumnya digunakan dalam transaksi 101 bisnis-ke-bisnis.
Beberapa diantara yang sering digunakan adalah:
·
Open Buying
on the Internet (OBI)
Adalah sebuah
standar yang dibuat oleh Internet Purchasing Roundtable yang akan menjamin
bahwa berbagai sistem e-commerce dapat berbicara satu dengan lainnya. OBI yang
dikembangkan oleh konsorsium OBI (http://www.openbuy.org/)
didukung oleh perusahaan-perusahaan yang memimpin di bidang teknologi seperti
Actra, InteliSys, Microsoft, Open Market, dan Oracle.
·
Open Trading
Protocol (OTP)
OTP
dimaksudkan untuk menstandarisasi berbagai aktifitas yang berkaitan dengan
proses pembayaran, seperti perjanjian pembelian, resi untuk pembelian, dan
pembayaran. OTP sebetulnya merupakan standar kompetitor OBI yang dibangun oleh
beberapa perusahaan, seperti AT&T, CyberCash, Hitachi, IBM, Oracle, Sun
Microsystems, dan British Telecom.
·
Open
Profiling Standard (OPS)
Sebuah
standar yang di dukung oleh Microsoft dan Firefly http://www.firefly.com/. OPS
memungkinkan pengguna untuk membuat sebuah profil pribadi dari kesukaan
masingmasing pengguna yang dapat dia bagi (share) dengan merchant. Ide dibalik
OPS adalah untuk menolong memproteksi privasi pengguna tanpa menutup
kemungkinan untuk transaksi informasi untuk proses marketing dan sebagainya.
·
Electronic
Data Interchange (EDI)
Dibuat oleh
pemerintah di awal tahun 70-an dan saat ini digunakan oleh lebih dari 1000
perusahaan Fortune di Amerika Serikat, EDI adalah sebuah standar struktur
dokumen yang dirancang untuk memungkinkan organisasi besar untuk mengirimkan
informasi melalui jaringan private. EDI saat ini juga digunakan dalam situs
perusahaan (corporate website).
·
Secure Socket
Layer (SSL)
Protokol ini
di didesain untuk membangun sebuah saluran yang aman ke server. SSL menggunakan
teknik encription public key untuk memproteksi data yang di kirimkan melalui
Internet. SSL dibuat oleh Netscape tapi sekarang telah di publikasikan di
public domain.