Jumat, 22 Oktober 2021

E-COMMERCE

   Berfokus pada kegiatan transaksi bisnis lewat Internet aktifitas perdagangan. Sederhananya adalah gambaran segala transaksi jual beli atau komersial menggunakan internet. Untuk melakukan tentu membutuhkan perangkat seperti smartphone, tablet, laptop atau Komputer. E-Commerce, dalam arti luas, adalah penggunaan jaringan komputer untuk meningkatkan kinerja organisasi, meningkatkan profitabilitas, memperoleh pangsa pasar, meningkatkan layanan pelanggan, dan pengiriman produk secara cepat. ECommerce bukan sekedar memesan barang dari katalog on-line. Tetapi melibatkan semua aspek interaksi elektronik organisasi dengan perusahaan stakeholder, orang-orang yang menentukan masa depan organisasi.

    Perdagangan elektronik termasuk kegiatan seperti mendirikan sebuah halaman Web untuk mendukung hubungan investor atau berkomunikasi secara elektronik. Secara singkat, e-commerce melibatkan penggunaan teknologi informasi untuk meningkatkan komunikasi dan transaksi dengan seluruh pemangku kepentingan organisasi. Stakeholder tersebut meliputi pelanggan, pemasok, pemerintah regulator, lembaga keuangan, manajer, karyawan, dan masyarakat pada umumnya.

=) JENIS DAN MODEL E-COMMERCE



A.  Business to business (B2B) : Adalah sistem komunikasi bisnis on-line antar pelaku bisnis, Dalam Business to Business pada  umumnya  transaksi  dilakukan  oleh  para trading partners yang sudah saling kenal dengan format data yang telah disepakati bersama Contoh Ecommerce Business to business (B2B) :

a.       Trading  partners  yang  sudah  diketahui dan  umumnya  memiliki hubungan (relationship)  yang  cukup lama. Informasi  hanya  dipertukarkan  dengan partner   tersebut.   Dikarenakan  sudah mengenal lawan komunikasi,  maka jenis informasi   yang   dikirimkan  dapat disusun  sesuai  dengan  kebutuhan  dan kepercayaan (trust).

b.       Pertukaran     data     (data     exchange) berlangsung  berulang-ulang  dan  secara berkala,  misalnya  setiap  hari,  dengan format   data   yang   sudah   disepakati bersama.  Dengan  kata  lain,  servis  yang digunakan   sudah   tertentu.   Hal   ini memudahkan  pertukaran  data  untuk  dua entiti  yang  menggunakan  standar  yang sama.

c.       Model  yang  umum  digunakan  adalah peer-topeer, dimana processing intelligence   dapat   didistribusikan   di kedua pelaku bisnis.

B.  Business to consumer (B2C) : Merupakan   mekanisme   toko   on-line (electronic   shopping   mall),   yaitu   transaksi antara e-merchant dengan e-customer. Sedangkan dalam Business to Customer sifatnya terbuka  untuk  publik,  sehingga  setiap  individu dapat mengaksesnya melalui suatu web server.   dalam jenis e-commerce ini yang dilakukan secara elektronik oleh suatu perusahaan yang kemudian menjual produk atau jasa secara langsung ke para pembeli Pada umumnya, pelanggan dalam ecommerce B2C hanya mengecer dan hanya menawarkan produk yang kualitasnya baik dan bagus dengan harga yang relatif lebih murah dengan pelayanan yang baik agar mampu meraih kesuksesan secara cepat.Jika anda pernah membeli dari suatu toko online aktivitas tersebut termasuk dalam golongan ini. Contoh Ecommerce Business to consumer (B2C) :

a.       Shopee sama seperti Blibli.

b.       Lazada  menyediakan fashion, aksesoris, kosmetik, dan elektronik pribadi.

c.       Blibli seperti Lazada, namun juga menjual perabotan, perlengkapan anak, peralatan olahraga

d.       Servis  yang  diberikan  bersifat  umum (generic) dengan  mekanisme  yang dapat digunakan oleh khalayak ramai. Sebagai contoh, karena sistem Web sudah umum digunakan maka servis diberikan dengan menggunakan basis Web.

e.       Servis diberikan berdasarkan permohonan   (on   demand).   Konsumer melakuka  inisiatif  dan  produser  harus siap  memberikan  respon  sesuai  dengan permohonan. 

 

C.   Consumen to Consumen (C2C) : Bisnis e-commerce selanjutnya yang akan kita bahas adalah C2C. E-commerce C2C adalah tempat yang mana penjual UMKM akan memanfaatkan e-commerce sebagai sarana untuk menjual barang ataupun jasa pada konsumen langsung C2C adalah transaksi online antara dua individu. Contohnya Ecommerce Consumer to consumer (C2C) :

a.)      Bukalapak ,Tokopedia  , seperti Shopee, tetapi pembeli juga dapat menemukan barang bekas di sini yang dinamakan barang Trip thrist

b.)    OLX : Disini juga bisa menemukan barang bekas & menjual berbagai produk, mulai dari keperluan pribadi hingga kendaraan dan perlatan rumah tangga.

 

D.  Consumer-to-Business (C2B) : Bisnis e-commerce ini merupakan  suatu sarana bagi seorang konsumen untuk membuat penawaran barang atau jasa pada perusahaan. dimana konsumen atau pelanggan akan memberitahukan apa yang mereka perlukan. Lalu, para pemasok akan saling bersaing dalam menyediakan apa yang konsumennya diperlukan.  misalnya, di priceline.com, dimana pelanggan menyebutkan    produk    dan    harga    yang diinginkan, dan priceline  mencoba  menemukan pemasok yang memenuhi kebutuhan tersebut. Contohnya Ecommerce Consumer to consumer (C2B) :

a.)  seorang influencer yang menawarkan jasa promosi dan review-nya pada beberapa perusahaan pun bagian dari transaksi e-commerce C2B

b.) Dropshiper yang membantu Seller mendapatkan custumer tanpa harus menyetok barang atau lokasi dropshipper


E. Business-to-Administration (B2A) : Pada jenis Bisnis E-commerce ini, pelaku bisnis menjual produk barang atau pun jasa dengan menjadikan lembaga pemerintahan sebagai pasar. Transaksi yang dilakukan juga dalam bentuk tender. Contoh sederhananya adalah kerjasama pihak swasta sebagai pihak ketiga, seperti pembuatan aplikasi layanan pemerintah oleh perusahaan penyedia jasa pembuatan website, aplikasi, atau hal lainnya.

F. Online to Offline : Di zaman modern sekarang ini, jenis e commerce satu ini sangat populer. Dimana dari pihak seller melakukan kegiatan promosi, mencari pembeli, dan menyediakan produk dengan memanfaatkan jaringan online sebagai media. Namun pembeli memiliki option untuk dapat belanja langsung di toko offline.

=) Kelebihan & Kekurangan  E-Commerce 


Kelebihan E-Commerce

  • 1.      Mudah Berkembang

Salah satu dari kelebihan E-commerce adalah anda bisa dengan mudah dan juga cepat dalam menembangkan bisnis, karena biaya yang harus anda keluarkan tidak sebanyak bila anda membangun toko offline. Selain itu, tingkat kepraktisan yang ditawarkan oleh E-commerce pun mampu membuat beberapa konsumen lebih memilih untuk melakukan belanja online.

 

  • 2.      Tidak Perlu Toko Fisik

Untuk bisa menjual produk barang atau jasa secara online, kita tidak perlu membangun ataupun menyewa toko fisik. Hal ini mampu mengurangi adanya biaya sewa serta biaya tenaga kerja penjaga toko. Hal inilah yang menjadi alasan kenapa barang atau jasa yang dijual secara online di e-commerce sering mempunyai harga yang lebih murah daripada toko. Satu keuntungan besar lainnya adalah kemudahan yang ditawarkannya. Seorang pelanggan dapat berbelanja 24 × 7. Situs web berfungsi setiap saat, tidak memiliki jam kerja seperti toko.

 

  • 3.      Pengiriman barang Lebih cepat

Ini menyediakan pengiriman barang cepat dengan sedikit usaha di pihak pelanggan. Keluhan pelanggan juga ditangani dengan cepat. Ini juga menghemat waktu, tenaga dan tenaga bagi konsumen dan perusahaan. Perdagangan elektronik juga memungkinkan pelanggan dan bisnis untuk berhubungan secara langsung, tanpa perantara. Ini memungkinkan komunikasi dan transaksi yang cepat. Ini juga memberikan sentuhan pribadi yang berharga.

 

Kekurangan  E-Commerce

  • 1.      Persaingan Harga

Kekurangan lain dari e-commerce adalah tingginya persaingan antar toko, baik itu berupa harga produk ataupun yang lainnya. Hal ini sebenarnya baik untuk pelanggan, namun bisa jadi juga merugikan untuk para penjual. Karena mudah untuk mencari barang ataupun jasa yang dicari, maka setiap penjual juga bisa dengan mudah membandingkannya pada barang atau jasa lain yang ditawarkan toko. Sehingga, nantinya hal ini akan membuat persaingan yang ketat, sehingga penjual pun tidak memperoleh untuk yang besar.

  • 2.      Resiko besar

Kekurangan e-commerce yang merupakan karena adanya implikasi dari poin pertama adalah mempunyai resiko yang cukup besar. Terutama jika melalui website e-commerce yang tidak menjamin suatu keamanan, seperti Whatsapp, Facebook, Instagram, dll.

Hal ini juga bisa diminimalisir dengan melakukan belanja pada perusahaan yang memang menawarkan tingkat keamanan belanja di beberapa marketplace, seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, dll. Selain itu, masih ada resiko lain berupa pencurian data pribadi sampai pencurian kartu kredit. Kunci dari berbelanja ini adalah harus selalu hati-hati.

  • 3.      Pemenuhan Muatan

ada juga masalah pemenuhan. Bahkan setelah pesanan dilakukan, mungkin ada masalah dengan pengepakan, pengiriman, dll. Hal ini membuat pelanggan tidak senang dan tidak puas.

  • 4.      Tidak Bisa Melihat Barang

Belanja Online akan membuat pelanggan tidak bisa melihat barang produk atau jasa secara langsung. Itulah kenapa ada beberapa pelanggan yang tidak mempunyai jual beli di e-commerce. Walaupun sudah ada sistem rating ataupun pemberian testimoni, namun beberapa orang masih merasa bahwa hal ini tidak mampu menjamin barang ataupun jasa yang akan diperoleh mempunyai kualitas yang sama seperti yang sudah dijanjikan.

1.     Pltafrom Marketplace E-Commerce :

·         Shopee


    Shopee adalah marketplace asal Singapura yang sejak 2015 mulai mengekspansi pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Setelah empat tahun sejak ekspansi Shopee berhasil menjadi marketplace terbesar ketiga di Indonesia. Meskipun bisa dikatakan masih bau kencur apabila dibandingkan, dengan e commerce yang ada sebelumnya. Namun platform satu ini tidak bisa disepelekan. Dengan beragam promosi menarik mulai dari gratis ongkir, flash sale, cashback, hingga undian. Marketplace yang berada di bawah SEA Group ini mampu merebut perhatian konsumen Indonesia dengan kampanye-kampanye kreatifnya yang melibatkan selebritas internasional seperti Blackpink.

·         Lazada


    Lazada sepertinya mulai kesulitan menghadapi persaingan dengan marketplace lainnya. Awal di Tahun 2018 Lazada adalah marketplace dengan pengunjung terbanyak. Ditahun 2019 Lazada hanya mampu menduduki peringkat keempat dengan jumlah pengunjung sebanyak 52.044.500 per bulan.

    ·         Tokopedia     

    

    Tokopedia adalah marketplace yang didirikan oleh William Tanuwijaya pada Februari 2009. Tokopedia juga termasuk menjadi salah satu startup unicorn Indonesia. Artinya valuasi marketplace ini sudah mencapai lebih dari 1 milyar dollar Amerika. Tidak hanya itu,  Tokopedia berhasil mendapatkan predikat marketplace terbesar di Indonesia dengan jumlah kunjungan per bulan mencapai 137.200.900.


1. =)  Lingkungan Teknologi  E-Commerce : 



Di samping berbagai standar yang digunakan di Intenet, e-commerce juga menggunakan standar yang digunakan sendiri, umumnya digunakan dalam transaksi 101 bisnis-ke-bisnis. Beberapa diantara yang sering digunakan adalah:

·         Open Buying on the Internet (OBI)

Adalah sebuah standar yang dibuat oleh Internet Purchasing Roundtable yang akan menjamin bahwa berbagai sistem e-commerce dapat berbicara satu dengan lainnya. OBI yang dikembangkan oleh konsorsium OBI (http://www.openbuy.org/) didukung oleh perusahaan-perusahaan yang memimpin di bidang teknologi seperti Actra, InteliSys, Microsoft, Open Market, dan Oracle.

·         Open Trading Protocol (OTP)

OTP dimaksudkan untuk menstandarisasi berbagai aktifitas yang berkaitan dengan proses pembayaran, seperti perjanjian pembelian, resi untuk pembelian, dan pembayaran. OTP sebetulnya merupakan standar kompetitor OBI yang dibangun oleh beberapa perusahaan, seperti AT&T, CyberCash, Hitachi, IBM, Oracle, Sun Microsystems, dan British Telecom.

·         Open Profiling Standard (OPS)

Sebuah standar yang di dukung oleh Microsoft dan Firefly http://www.firefly.com/. OPS memungkinkan pengguna untuk membuat sebuah profil pribadi dari kesukaan masingmasing pengguna yang dapat dia bagi (share) dengan merchant. Ide dibalik OPS adalah untuk menolong memproteksi privasi pengguna tanpa menutup kemungkinan untuk transaksi informasi untuk proses marketing dan sebagainya.

·         Electronic Data Interchange (EDI)

Dibuat oleh pemerintah di awal tahun 70-an dan saat ini digunakan oleh lebih dari 1000 perusahaan Fortune di Amerika Serikat, EDI adalah sebuah standar struktur dokumen yang dirancang untuk memungkinkan organisasi besar untuk mengirimkan informasi melalui jaringan private. EDI saat ini juga digunakan dalam situs perusahaan (corporate website).

·         Secure Socket Layer (SSL)

Protokol ini di didesain untuk membangun sebuah saluran yang aman ke server. SSL menggunakan teknik encription public key untuk memproteksi data yang di kirimkan melalui Internet. SSL dibuat oleh Netscape tapi sekarang telah di publikasikan di public domain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SPSS (FUNGSI & DASAR-DASAR )

  A. Pengertian SPSS SPSS  adalah aplikasi yang digunakan untuk melakukan analisis statistika tingkat lanjut, analisis data dengan algorit...